Panduan Desain Rumah Bergaya Skandinavia
Desain Skandinavia terus menjadi pilihan populer di Indonesia. Gaya kontemporer cenderung digunakan untuk interior, sedangkan tren tradisional, seperti eksterior chalet, telah digunakan untuk membuat beberapa desain rumah yang mencolok.
Selama beberapa tahun terakhir, pendekatan terhadap rumah dan interior ini telah menjadi hit besar di Indonesia. Jika Anda ingin mengadopsi prinsip-prinsip desain ini dalam proyek Anda sendiri, Anda perlu mengetahui elemen-elemen penting yang harus digabungkan serta beberapa informasi latar belakang tentang apa yang membentuk gaya Skandinavia pada awalnya.
Sejarah Singkat
Ada sejarah panjang membangun sendiri di Norwegia, Swedia, Finlandia, Denmark, dan Islandia, di mana sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pedesaan hingga abad ke-20 - dengan mata pencaharian mereka berdasarkan pertanian dan kerajinan tradisional. Rumah-rumah dibangun untuk mengatasi kegelapan berjam-jam dan cuaca buruk di musim dingin, sambil memanfaatkan sinar matahari sebaik-baiknya, yang dijatah untuk beberapa bulan di musim panas.
Gaya arsitektur 'Modern Skandinavia', yang berkembang pada abad ke-20, merupakan perpaduan yang menyegarkan dari tradisi ini dengan desain modernis yang lebih keras yang digagas lebih jauh ke selatan di Jerman.
Rumah telah - dan sedang - dibangun untuk merayakan material alam dan terhubung langsung dengan sumber daya lingkungan dari bumi, air, udara dan api. Ciri-ciri gaya ini bervariasi menurut periode, tetapi juga antar negara - dan masing-masing memiliki rasa yang sedikit berbeda. Jadi, jika Anda ingin menjadi seorang purist dengan proyek Anda sendiri, Anda harus memilih waktu dan lokasi untuk ditiru!
Pengaruh eksternal
Bentang alam Skandinavia adalah perpaduan khas dari pegunungan tinggi, garis pantai yang panjang, dan banyak danau (Finlandia saja memiliki 188.000). Kedekatan dengan alam adalah tema yang berulang dan rumah pedesaan sering kali tampak menyatu dengan lanskap. Populasi di negara-negara ini relatif rendah dan tanah cukup murah - artinya ada cukup ruang untuk menjadikan pengaturan rumah sebagai elemen utama desain.
Tradisi pengerjaan skala kecil telah berkembang untuk menyerap metode desain industri. Namun, alih-alih bentuk tajam dan bujursangkar dari gerakan modern abad ke-20, bentuk organik yang melengkung dan cair digunakan untuk furnitur dan interior.
Material peninggalan seperti kayu dan batu digunakan sebagai pengganti baja dan beton, dengan penekanan kuat pada fungsionalitas tanpa dekorasi yang tidak perlu. Masih banyak perusahaan kecil Skandinavia yang mendesain dan membuat tekstil, yang memproduksi beragam produk untuk perabotan dan penutup lantai dan dinding.
Bahan alami yang lebih keras - seperti batu, ubin gerabah, batu bata atau parket - membentuk konstruksi lantai, sebagian ditutup oleh permadani, bukan karpet dari dinding ke dinding.
Dua pertiga dari Skandinavia ditutupi hutan dan penggunaan ekstensif dari sumber daya alam ini (kayu seperti pinus, birch dan beech sangat populer) merupakan elemen utama dari gaya ini. Sebagian besar kelongsong untuk bagian luar rumah tradisional berupa kayu berupa sirap atau kost.
Ini juga digunakan secara internal, sering dibiarkan belum selesai atau diberi lapisan kapur sederhana. Teknik pencetakan kayu lapis yang dikembangkan oleh perancang pesawat AS telah diadaptasi untuk membuat furnitur dari kayu laminasi yang dibengkokkan dengan menggunakan uap. Hasilnya adalah furnitur praktis yang diproduksi secara massal yang juga hangat saat disentuh.
Elemen desain
Di dalam rumah Skandinavia, tema mudah diidentifikasi - tetapi karena kebutuhan akan konsistensi detail dan perabotan, tema lebih sulit ditiru daripada yang mungkin pertama kali muncul. Ruang internal berupa denah terbuka dengan langit-langit tinggi dan perubahan tingkat lantai.
Siang hari dan matahari hanya tersedia untuk periode terbatas dan orang Skandinavia cenderung tinggal di luar ruangan sebanyak mungkin selama musim panas, jadi kamar memiliki hubungan yang kuat ke luar. Teras dan balkon adalah fitur umum yang dapat dicapai melalui pintu geser besar. Di musim dingin yang sangat dingin berarti perapian adalah titik fokus penting dan kompor adalah jantung spiritual rumah.
Secara tradisional, kehidupan keluarga berpusat pada dapur, yang selalu menjadi tempat terhangat - bahkan terkadang juga berfungsi sebagai kamar tidur. Kaca rangkap tiga dan tingkat isolasi yang baik telah menjadi fitur standar selama beberapa dekade di Skandinavia - efisiensi energi dianggap penting jauh sebelum kekhawatiran tentang pemanasan global mulai mengubah metode pembangunan di banyak negara lain.
Siang hari dan matahari harus didorong masuk ke rumah di musim dingin, sehingga jendela besar dan tinggi yang menghadap ke selatan adalah fitur yang umum. Tata letak rencana terbuka juga membantu memungkinkan cahaya masuk ke tengah rumah. Seringkali tidak ada penutup jendela sama sekali, tetapi jika ada, mereka cenderung berupa penutup jendela dan kerai, atau tirai yang ringan dan tembus cahaya.
Pertimbangan cermat terhadap pencahayaan interior ini meluas ke desain pencahayaan buatan. Perlengkapan sering kali memiliki corak yang menyaring cahaya tajam dari bohlam sambil mendistribusikan cahaya dengan lembut dan merata ke seluruh ruangan.
Warna memiliki peran yang sangat penting untuk dimainkan, dengan penekanan yang berbeda sesuai dengan negara yang bersangkutan. Umumnya ini tonal, berdasarkan cokelat organik dan kuning yang dikombinasikan dengan putih murni yang berasal dari desain Swedia. Pada 1960-an dan 70-an, penggunaan warna-warna cerah untuk objek seperti kap lampu dan furnitur berkembang, sebagai aksen pada skema dekoratif latar belakang.
Warna juga memiliki peran untuk dimainkan secara eksternal. Di Swedia noda merah tertentu - yang dikenal sebagai 'Falun' - secara tradisional digunakan untuk pondok pedesaan yang lebih besar. Di Norwegia, preferensi adalah warna merah tua yang kaya dan biru tua. Tema merah dan biru ini cenderung diusung ke interior.
Eksterior
Fitur utama dari bangunan bergaya lama adalah pelapis papan kayu dan jendela sederhana yang besar dengan beberapa batang kaca. Papan horizontal mencerminkan tradisi kabin yang dibangun dengan kayu gelondongan, meskipun beberapa bangunan baru menggunakannya saat ini. Papan vertikal juga ditemukan pada bangunan tua tetapi lebih sering digunakan dalam desain kontemporer.
Bubungan atap di daerah Skandinavia yang sering turun salju lebat cenderung dangkal. Ini karena suhunya yang sangat dingin sehingga lapisan salju di atas atap berfungsi sebagai penyekat. Lapisan saljunya berat sehingga konstruksi atapnya harus kokoh, yang meningkatkan kedalaman balok kayu yang diperlukan untuk penyangga struktural.
Pada gilirannya, hal ini mengarah ke fasia yang dalam dan papan atap yang merupakan fitur gaya yang dapat dikenali, seperti balkon lantai pertama yang diambil dari kedalaman ujung atap pelana, dengan pegangan kayu di ujungnya.
Bentuk atap sangat sederhana dengan sedikit pinggul memberikan rumah yang kokoh dan tampak kokoh yang dapat menahan angin kencang. Di sekitar lantai dasar biasanya terdapat teras dan dek di mana penghuninya dapat menuang diri untuk tinggal di udara terbuka di musim panas.
Semua prinsip ini telah diadaptasi dan dikembangkan oleh arsitek Skandinavia modern untuk menciptakan keragaman rumah kontemporer, yang begitu berpengaruh sehingga telah ditiru di seluruh dunia.
https://www.facebook.com/Hotelaromaconterrazzapanoramica/
https://www.autoyas.com/XX/Unknown/101963612167567/Hotel-a-roma-con-terrazza-panoramica-BEST-OFFER
https://www.globalnpo.org/XX/Unknown/101963612167567/Hotel-a-roma-con-terrazza-panoramica-BEST-OFFER
https://www.fashyas.com/XX/Unknown/101963612167567/Hotel-a-roma-con-terrazza-panoramica-BEST-OFFER
https://www.transplo.com/XX/Unknown/101963612167567/Hotel-a-roma-con-terrazza-panoramica-BEST-OFFER
https://www.globuya.com/XX/Unknown/101963612167567/Hotel-a-roma-con-terrazza-panoramica-BEST-OFFER
